HUT Ke-80 RI di Serang, Rayakan Kemerdekaan Dengan Syukur dan Do’a Bersama

Cilacap – centralpers – Ada yang beda pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80 di desa Serang, tidak ada pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Namun, Pemerintah Desa (Pemdes) Serang melaksanakan tasyakuran dan do’a bersama masyarakat dengan menghadirkan tiga tokoh agama asli desa Serang yakni Gus Qomarudin, S.PdI., Gus Wahib dan Kyai Sami’in. Kegiatan dilaksanakan di balai desa Serang kecamatan Cipari kabupaten Cilacap pada Rabu, (20/08/2025).

Kegiatan diawali dengan do’a bersama yang dipimpin oleh Kyai Sami’in dilanjutkan menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan ayat suci Al-Quran serta Shalawat oleh Ustadz Mualim, sambutan-sambutan, penyerahan piala serta hadiah perlombaan dan diakhiri dengan tausiah dari Gus Qomarudin, S.PdI.

Tasyakuran dalam rangka memperingati HUT RI ke-80 tersebut dihadiri oleh Kades Serang H. Khasbuloh, Sekdes Imam Taufiq, S.Pd beserta seluruh perangkat desa, BPD, LPPMD, PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, Ketua RT serta RW, Fatayat dan muslimat NU, 14 Mahasiswa KKN dari Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto juga masyarakat.

Dalam sambutannya, Kades Serang menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh panitia HUT RI ke-80 desa Serang dan mahasiswa KKN UIN Saizu yang telah bekerja keras, sehingga seluruh kegiatan peringatan hari kemerdekaan sukses dan lancar, ungkapnya.

H. Khasbuloh menambahkan bahwa, ia menjabat sebagai Kades akan selesai pada bulan Mei 2027 yang berarti pada tahun 2026 sudah diadakan anggaran dan kepanitiaan pencalonan Kades baru. Untuk itu, beliau berharap masyarakat untuk bersiap apabila akan maju untuk mencalonkan diri sebagai Kepala desa periode berikutnya, jelasnya.

Sementara itu, ketua Kelompok ke-150 KKN UIN Saizu menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat dan pemerintah desa Serang yang telah menerima mereka untuk menyelesaikan tugas kampus, ucapnya.

Farij Afdani menjelaskan bahwa, seluruh mahasiswa yang bersamanya memiliki kesan sangat baik, ia memohon maaf apabila tidak bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk masyarakat dan pemerintah desa, katanya.

Dalam kuliah tujuh menit (Kultum), Gus Qomarudin menjelaskan bahwa kita harus bersyukur dan terus belajar karena dilahirkan setelah Indonesia merdeka, sebab serangan penjajah salah satunya adalah pendidikan, ungkapnya.

Pada alinea ketiga UUD 1945 menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia dan pengakuan bahwa kemerdekaan tersebut adalah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan perjuangan bangsa. Untuk itu masyarakat agar mengisi kemerdekaan sesuai dengan profesi serta kemampuan masing-masing, bagi pelajar mari hilangkan kebodohan agar tidak ada penjajahan hal lainnya.

Tidak lupa, Gus Qomarudin juga berharap kepada masyarakat mendukung dan bekerjasama dalam menjalankan program pembangunan desa Serang, agar lebih maju dalam hal pembangunan, pungkasnya.

Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa, selain mengadakan tasyakuran, malam tersebut juga digunakan untuk penyerahan piala beberapa lomba yang dilaksanakan serta perpisahan mahasiswa UIN Saizu setelah selesai melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Perlombaan yang dilaksanakan di desa Serang diantaranya adalah Sepak bola, Bola volly, Bola kasti, Tenis meja, Bulu tangkis, Gobag sodor, Tarik tambang, Lomba K3 dan Karnaval dari mulai anak-anak hingga dewasa (umum).

Liputan  :  Muhiran
Editor     :  Chy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *