Cilacap, Central Pers – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-79, Pemerintah Desa Gandrungmanis mengadakan festival budaya tahun 2024. Dalam kegiatan tersebut diadakan Festival Pasar Kangen Gandrungmanis yang dimeriahkan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dan menghadirkan para pelaku UMKM di Lapangan Krida Utama Gandrungmanis kecamatan Gandrungmangu kabupaten Cilacap Jawa Tengah pada Jumat, (23/08/2024).
Sebelum pagelaran wayang kulit, Pemdes Gandrungmanis melakukan penyerahan piala dan hadiah dalam turnamen sepakbola U20 yang masuk rangkaian kegiatan menyambut HUT RI ke-79. Dilanjutkan pagelaran wayang kulit dengan menampilkan dalang muda asal Cilacap Ki Dalang Panji Probo Asmoro, S.Sn., M.Sn yang mengambil lakon “Pembangunan Simbol Negara”.
Malam pagelaran wayang kulit dihadiri oleh Kasi Trantibum Gandrungmangu Bambang Suprayitno, S.Sos mewakili Camat Fathan Ady Chandra, S.STP., MM, Danramil 10/Gandrungmangu Kapt. Inf. Tasino, Kades Gandrungmanis Rasimin dan Sekdes M. Agus Masruri, S.Pd, Sekdes Imam Ma’ruf mewakili Kades Wringinharjo Hasanan, Perangkat Desa Gandrungmanis, BPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan ribuan masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua panitia penyelenggara Harmoko menyampaikan seluruh rangkaian kegiatan dalam menyambut HUT RI ke-79 desa Gandrungmanis yang diawali turnamen sepakbola, pagelaran wayang kulit, jalan sehat dan diakhiri pengajian, jelasnya.
Atas nama panitia, ia mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat Gandrungmanis dan para sponsor yang telah mendukung seluruh kegiatan dari awal hingga akhir, ungkapnya.
Mewakili Forkopimcam, Danramil 10/Gandrungmangu mengatakan bahwa malam ini sungguh sangat luar biasa dengan adanya pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang akan dibawakan oleh Ki Dalang Panji Probo Asmoro dari Tegalsari Sidareja dan berharap pagelaran wayang kulit yang tadinya sebuah tontonan menjadi tuntunan bagi kita semua, ujarnya.
Terkait Pilkada, Danramil menghimbau masyarakat tetap menjadi satu, silahkan berbeda pendapat, tetapi tetap menjaga persatuan, tegasnya.
Tidak lupa, beliau juga menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari judi online ataupun offline karena merugikan, tidak ada sejarahnya jadi penjudi itu kaya, yang kaya itu bandarnya. Uang pun masuk keluar negeri bukan dalam negeri, pungkasnya.
Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa pagelaran seni wayang kulit merupakan seni khas masyarakat Jawa yang mengisahkan cerita-cerita Mahabaratha dan Ramayana, terkadang juga mengisahkan tentang Kisah Panji. Banyak filosofi dan pelajaran yang kita dapatkan dengan menonton, memahami dan melestarikan warisan budaya tersebut.
Liputan : Muhiran
Editor : Wakil Pimpinan Redaksi