Jakarta – centralpers – Dalam momentum Hari Pahlawan Nasional 10 November 2025, Agung Sulistio, selaku Pimpinan Redaksi Sahabat Bhayangkara Indonesia (Kabarsbi.com) sekaligus Ketua Umum Gabungan Media Online Cetak Ternama (GMOCT), menyampaikan pesan inspiratif mengenai makna kepahlawanan di era modern. Ia menegaskan bahwa pahlawan masa kini tidak hanya mereka yang berjuang di medan perang, tetapi juga para jurnalis yang berjuang di medan kebenaran — menegakkan fakta dan keadilan melalui tulisan.
Pimpinan Redaksi Kabarsbi.com Tegaskan Tanggung Jawab Moral dan Hukum Insan Pers Sesuai UU No. 40 Tahun 1999
“Pahlawan bukan hanya berada di medan perang. Sebagai jurnalis yang menyerukan kebenaran lewat pemberitaan, juga seorang pahlawan,” ujar Agung Sulistio.
Agung menyampaikan, perjuangan jurnalis dalam menyuarakan kebenaran di tengah derasnya arus informasi dan maraknya disinformasi merupakan bentuk nyata pengabdian kepada bangsa. Jurnalis, katanya, adalah penjaga nurani publik dan pilar keempat demokrasi yang memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat, berimbang, dan bertanggung jawab. Ia menekankan, keberanian menyuarakan kebenaran adalah bentuk kepahlawanan yang tidak kalah penting dari perjuangan fisik di masa kemerdekaan.
Pernyataan tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, khususnya Pasal 6, yang menyebutkan bahwa pers berfungsi untuk mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benar; serta memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Selain itu, Pasal 8 menegaskan bahwa dalam melaksanakan profesinya, wartawan memperoleh perlindungan hukum dari tindakan kekerasan, intimidasi, atau kriminalisasi yang menghalangi kerja jurnalistik.
Menurut Agung, kebebasan pers adalah hak konstitusional yang dijamin oleh Pasal 28F UUD 1945, yang memberikan hak kepada setiap warga negara untuk memperoleh dan menyampaikan informasi. Namun, kebebasan itu, lanjutnya, harus dijalankan dengan tanggung jawab, menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik, dan menjaga nilai-nilai kebangsaan. “Pers yang bebas tapi bermoral adalah syarat mutlak bagi tegaknya demokrasi dan keadilan sosial,” tegasnya.
Menutup pesannya di Hari Pahlawan Nasional, Agung Sulistio mengajak seluruh insan pers untuk terus berpegang pada integritas dan keberanian moral. Ia menyebut, di tengah zaman yang penuh distraksi dan kepentingan, pena yang jujur adalah senjata, dan kebenaran adalah medan juang. “Jurnalis sejati adalah pahlawan demokrasi — bukan karena popularitasnya, tapi karena kesetiaannya pada kebenaran,” pungkasnya.
Sumber : AgungSBI
Editor : Chy












