Cilacap – centralpers – Sepakbola adalah olahraga yang mempunyai magnet dan daya tarik yang sangat luar biasa mulai dari pelosok negeri hingga manca negara dari masyarakat biasa hingga kaum elit,tak sedikit banyak yang mengorbankan segalanya demi kemenangan tim kesayangannya.
Kompas Suren FC adalah tim sepakbola yang patut di perhitungkan,pemilik tim yang berasal dari dusun Suren Tambakerja yang sudah tidak asing lagi di kabupaten Cilacap khususnya di dunia pendidikan beliau Dr Supriyatno .MM.,M.Pd yang juga bakal Calon Wakil Bupati kabupaten Cilacap tahun 2024 mampu membuktikan keampuhan dan ketajaman timnya di setiap laga,serangan demi serangan pemainnya yang begitu tajam hampir setiap lini pemain mampu menguasai jalannya permainan hingga mampu memporak porandakan pertahanan tim lawan satu demi satu tim tim besar di tumbangkan.
Kompas Suren FC akhirnya masuk final Sabtu ( 29/6/2024) antara Tim Kompas Suren FC bertemu Tim Bulaksari FC /(Bangsari FC) yang di saksikan ribuan pendukung dari kedua tim dan di hadiri mantan Wakil Bupati Syamsul Aulia Rahman periode( 2017-2024 ) dan juga Calon Bupati 2024 .Kehadiran Calon Bupati 2024 beserta rombongan merupakan dukungan penuh kepada tim sepakbola terutama yang ada di wilayah kabupaten Cilacap. Kehadiran Calon Bupati Cilacap adalah suatu kehormatan bagi panitia penyelenggara, para pemain dan masyarakat desa Tambakerja dan sekitarnya.
Di babak final Kompas Suren FC yang di kemandoni sekaligus pemilik Kompas Suren FC itu mampu memberikan tekanan demi tekanan yang luar biasa kepada Bulaksari FC dan tidak membutuhkan waktu lama mampu menjebol gawang Bulaksari FC.
Ribuan pendukung dari kedua kesebelasan sungguh luar biasa memberikan support agar tim kesayangannya bisa jadi juara ,tapi sayang di sepertiga permainan Bulaksari FC mampu menyamakan kedudukan menjebol gawang Kompas Suren FC.Tapi sayangnya kegembiraan di nodai dengan adanya insiden, pertandingan para pendukung masuk lapangan dengan terpaksa di hentikan,adanya insiden yang dapat mencoreng citra persepakbolaan.Para pendukung masuk ke dalam lokasi lapangan bahkan ada salah satu pemain Kompas Suren FC tergeletak kena pukulan dan harus di tandu ke pinggir lapangan.
Dr Supriyatno., MM., M.Pd sang pemilik Kompas Suren FC tidak tinggal diam langsung melayangkan protes keras atas kejadian ini ke pihak tim lawan dan panitia penyelenggara dan pertandingan di hentikan sementara oleh panitia.Untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan dan demi terjaganya konduksivitas keamanan dari kedua pendukung yang sudah terlihat sangat memanas akhirnya Dr Supriyatno.MM.,M.Pd dengan kebesaran hati mengambil langkah adu pinalti untuk menjaga keamanan para pemain.
Dari pantauan wartawan centralpers tim kesebelasan Kompas Suren FC kalah sekor( 8:7 ) lewat adu pinalti kekecewaan terlihat jelas dari para pemain Kompas Suren FC.
Dalam wawancara dengan sang pemilik Kompas Suren FC Dr Supriyatno. MM., M.Pd mengatakan Saya sangat kecewa dengan terjadinya insiden para pendukung dari Bulaksari FC masuk ke dalam area pertandingan dan pemain kami sampai ada yang terkapar kena pukulan rahang yang di duga dari suporter .
Dr Supriyatno.MM .,M.Pd menjelaskan kejadian ini ke pada wartawan central Pers bahwa saya yang memberi kebijakan mas dengan kebesaran hati saya untuk di lakukan adu pinalti untuk mencegah terjadinya hal hal yang tidak di inginkan demi menjaga keselamatan para pemain demi terciptanya konduktivitas pada pemain kita apa lagi pemain pemain kita yang masih muda muda yang punya bakat atau talenta luar biasa ini adalah generasi anak bangsa demi kemajuan persepakbolaan Indonesia sekali lagi ini langkah saya yang memprotes ke tim Bulaksari FC dan panitia penyelenggara yang memberi kebijakan.Dengan besar hati,kekalahan ini adalah kekalahan terhormat bagi Tim kami Kompas Suren, ungkapnya. ( Chy / Sugeng R )