Kemeriahan Lomba Perahu Tradisional di Cisumur, Mengukir Sejarah Baru dan Menjaga Tradisi Lokal

Cilacap – centralpers – Ada yang unik dalam perlombaan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-80 di desa Cisumur. Balapan Perahu Tradisional menjadi magnet bagi masyarakat lokal maupun pengendara yang melintas di Jalan Lintas Selatan (JLS) untuk menonton. Balapan Perahu Tradisional tersebut dilaksanakan di Kali Cibeureum yang menjadi batas kecamatan Gandrungmangu dengan Kedungreja, lokasi tepatnya tidak jauh dari atas Jembatan Cisumur pada Minggu, (24/08/2025).

Ajang yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan perayaan HUT RI ke-80 ini tidak hanya sekadar perlombaan, melainkan juga sebuah perayaan kebersamaan, semangat gotong royong dan upaya pelestarian tradisi. Setelah vakum selama bertahun-tahun, balapan perahu kembali digelar, membangkitkan nostalgia bagi warga senior dan menciptakan kenangan baru bagi generasi muda.

Kemeriahan acara ini semakin terasa dengan kehadiran berbagai pihak. Kegiatan yang dihadiri oleh tim BPBD Kabupaten Cilacap, Kapolsek Gandrungmangu Iptu Budi Pitoyo, SH bersama Bhabinkamtibmas Sujarwo, Danramil Gandrungmangu Kapt. Inf. Sutarman, SH bersama Babinsa Muhajir, BPD, Pj. Kades Cisumur Ruswanto, S.Sos bersama Perangkat Desa, Tokoh Pemuda, kelompok nelayan, serta masyarakat, menunjukkan komitmen kuat dari seluruh elemen masyarakat. Kehadiran para pejabat dan tokoh masyarakat ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan, tetapi juga sebagai wujud apresiasi terhadap inisiatif warga dalam memajukan desa.

Perlombaan ini diikuti oleh peserta dari desa Cisumur maupun luar desa yang terbagi menjadi 15 tim, setiap tim menggunakan satu unit perahu berukuran kecil dengan tiga orang pendayung dengan menempuh jarak sekitar 200 meter. Meski jaraknya terbilang pendek, namun intensitas perlombaan sangat tinggi. Para pendayung harus mengerahkan seluruh tenaga dan strategi untuk bisa mencapai garis akhir lebih dulu. Sorak sorai penonton memecah keheningan sungai, memberikan semangat ekstra bagi para peserta yang berjuang keras.

Dalam setiap kegiatan yang melibatkan air, keselamatan adalah prioritas utama. BPBD Cilacap menunjukkan dukungan nyata dengan memberikan alat keselamatan dan pengawasan langsung sebagai upaya keselamatan peserta, panitia maupun penonton. Seluruh peserta diwajibkan menggunakan pelampung serta selalu diberikan pengarahan mengenai prosedur keselamatan.

Tidak hanya BPBD, tim UPTD Puskesmas Gandrungmangu I juga siaga di lokasi, mereka menyediakan layanan pengecekan kesehatan gratis bagi masyarakat, meliputi cek tekanan darah, gula darah dan lain-lain. Tim ini juga dengan sigap melakukan pengecekan kesehatan bagi peserta lomba yang mengalami gangguan, memastikan setiap individu yang terlibat dalam acara ini berada dalam kondisi prima. Langkah proaktif ini menunjukkan bahwa panitia tidak hanya fokus pada keseruan acara, tetapi juga pada kesejahteraan dan keamanan seluruh pihak.

Antusiasme masyarakat dan pengguna jalan nasional yang membludak untuk menonton balapan ini tidaklah mengejutkan. Balapan Perahu Tradisional merupakan salah satu perlombaan yang sudah lama tidak dilaksanakan dalam memeriahkan HUT RI di desa Cisumur, hal ini menciptakan kerinduan tersendiri bagi masyarakat. Selain itu, ada beberapa keunikan yang menjadi daya tarik utama yaitu lomba berhadiah dan semangat sportivitas, keunikan serta lokasi lomba juga partisipasi masyarakat dari berbagai usia dan latar belakang.

Para peserta tidak hanya berjuang untuk gengsi, tetapi juga untuk mendapatkan hadiah menarik yang telah disiapkan oleh panitia. Meskipun demikian, semangat sportivitas tetap dijunjung tinggi. Suasana kompetisi yang sehat ini menjadi contoh yang baik bagi warga, terutama generasi muda. Selain itu lokasi dibawah Jembatan Cisumur menawarkan pemandangan yang unik dan strategis. Para penonton bisa menyaksikan balapan dari atas jembatan. Pemandangan ini juga menambah estetika dari dokumentasi acara yang diabadikan oleh warga. Perlombaan ini melibatkan berbagai lapisan masyarakat, dari nelayan, petani, pedagang hingga pemuda. Partisipasi ini menunjukkan bahwa kegiatan ini adalah milik bersama, bukan hanya sekelompok orang, hal ini memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan diantara warga desa Cisumur dengan sekitarnya.

Lebih dari sekadar perlombaan, Balapan Perahu Tradisional ini memiliki makna yang mendalam, kegiatan ini merupakan wujud nyata dari upaya pelestarian budaya dan tradisi lokal. Perahu-perahu kecil yang digunakan dalam lomba adalah perahu tradisional yang biasa digunakan oleh nelayan setempat untuk mencari ikan. Dengan menjadikannya sebagai alat lomba, panitia berhasil mengangkat kembali nilai-nilai historis dan kearifan lokal yang hampir terlupakan. Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan potensi desa. Dengan berhasil menarik perhatian publik, desa Cisumur mendapatkan sorotan positif. Hal ini bisa menjadi modal awal untuk mengembangkan potensi wisata berbasis alam atau budaya di masa depan. Kunjungan dari pengendara Jalan Lintas Selatan (JLS) juga menjadi kesempatan emas untuk memperkenalkan produk lokal, inovasi, seni, budaya dan hal positif lain yang menjadi ciri khas desa Cisumur untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat.

Balapan Perahu Tradisional di Kali Cibeureum pada HUT RI ke-80 adalah sebuah peristiwa monumental bagi desa Cisumur. Kegiatan ini membuktikan bahwa dengan semangat kebersamaan dan inisiatif yang kuat, sebuah desa bisa menciptakan kegiatan yang tidak hanya meriah, tetapi juga memiliki dampak positif yang berkelanjutan. Diharapkan, kegiatan serupa akan terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang, sehingga tradisi ini tidak hanya lestari, tetapi juga berkembang dan menjadi aset berharga bagi kemajuan Desa Cisumur.

Liputan  :  Muhiran
Editor     :  Chy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *