Semarang, (GMOCT) – centralpers – Pernyataan Camat dan Kasi Pemerintahan Kecamatan Gajahmungkur, Kabupaten Semarang, yang sebelumnya akan melaporkan individu yang mengaku sebagai Didik Ari Widianto (Kasi Pemerintahan) ke polisi, kini menuai kontroversi. Pernyataan tersebut disampaikan pada 9 Juli 2025, setelah tim liputan khusus GMOCT (Gabungan Media Online dan Cetak Ternama) berhasil merekam percakapan telepon seseorang yang mengaku sebagai Didik Ari Widianto dan Kasi Pemerintahan Kecamatan Gajahmungkur yang meminta no kontak Dr Sahal mengaku atas perintah Camat dihadapan Camat Gajahmungkur Drs. PUPUT WIDHIATMOKO HADINUGROHO, MM, Lurah Petompon Mamit Sumitra S.H., dan Didik Ari Widyanto yang Sebenarnya.
Hasilnya team liputan khusus GMOCT pun menyayangkan pemberitaan perihal Camat Gajahmungkur dan Kasie Pemerintahan Didik Ari Widyanto yang sebenarnya akan melapor ke pihak kepolisian dan telah dipublikasikan di puluhan media online anggota GMOCT pada tanggal 09 Juli 2025 dengan judul “Camat dan Kasie Pemerintahan Kecamatan Gajahmungkur siap Laporkan Polisi yang Mengaku sebagai Kasipem”
Didik Ari Widianto yang sebenarnya, merasa dirugikan atas pencatutan namanya dan meminta nomor kontak pelaku kepada tim GMOCT. Hal serupa juga disampaikan Camat Gajahmungkur, Drs. Puput Widhiatmoko Hadinugroho, MM, yang menyatakan akan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Bahkan, rekaman percakapan Camat Gajahmungkur saat menghubungi pihak kepolisian terkait hal ini juga telah didapatkan oleh tim GMOCT.
Namun, sebuah kejanggalan muncul. Pada Selasa, 15 Juli 2025, melalui pesan WhatsApp, Didik Ari Widianto menyatakan tidak akan melaporkan kejadian tersebut dengan alasan tidak merasa dirugikan secara materiil. Pesan tersebut berbunyi, “Waalaikumsalam mas, stlh sy koordinasi dg kapolsek jg kanit intel tdk perlu buat laporan mksh, Alasannya sy tdk mau repot mas dan dlm hal ini sy jg tdk dirugikan secara materiil lagian yg mengaku sy khan hny minta no tlp dowang.”
Sikap serupa juga ditunjukkan Camat Gajahmungkur. Dalam pesan WhatsApp kepada Sekretaris Umum GMOCT, Asep NS, beliau menyatakan, “Jangan gitu judulnya saya tdk akan melaporkan, klo pak Didik monggo. Saya mau menelusuri.” Pernyataan ini bertolak belakang dengan pernyataan beliau sebelumnya.
Keraguan kah? Ataukah Udang Dibalik Mungkur?
Sikap inkonsistensi dari Camat dan Kasi Pemerintahan ini menimbulkan pertanyaan besar. Apakah pencatutan nama pribadi dan instansi pemerintahan bukanlah pelanggaran serius? Bagaimana dengan integritas Camat Gajahmungkur dan jajarannya dalam menangani kasus ini? Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan nama dan jabatan di lingkungan pemerintahan, tanpa adanya konsekuensi hukum yang tegas. GMOCT berharap pihak berwajib dapat menindaklanjuti kasus ini dan memberikan kejelasan kepada publik.
#noviralnojustice
#kecamatangajahmungkur
#inkonsistensi
#camatgajahmungkur
#polripresisi
Team/Red
GMOCT: Gabungan Media Online dan Cetak Ternama
Editor : Chy