Cilacap – centralpers – Pemerintah desa Bulaksari kecamatan Bantarsari kabupaten Cilacap Jawa Tengah menggelar Tasyakuran dan Siraman Rohani dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 desa Bulaksari. Kegiatan tersebut dilaksanakan di balai desa Bulaksari pada Rabu, (29/10/2025).
Menghadirkan ulama desa Bulaksari yakni Kyai Marhani, acara tersebut dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Bantarsari, Kepala Desa (Kades) Bulaksari Sutarto beserta Sekretaris Desa (Sekdes) dan seluruh perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bulaksari, perwakilan RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama serta warga.
Dalam sambutannya, Kades Bulaksari menyampaikan bahwa peringatan HUT ke-42 ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan desa dan mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar warga di desa Bulaksari, ungkapnya.
Lebih lanjut, Sutarto mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam pembangunan desa. Ia juga berharap, peringatan ini dapat memacu semangat gotong royong dan sinergi dalam mewujudkan Bulaksari yang lebih maju dan sejahtera.
Dalam tausiyahnya, Kyai Marhani mengajak seluruh masyarakat Desa Bulaksari untuk tetap bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT, beribadah dengan khusyuk serta berdo’a untuk kebaikan. Ketiga hal tersebut merupakan tiga pilar penting dalam agama Islam yang saling berkaitan,” ujarnya.
Menurutnya, ketiganya adalah wujud ketaatan, kepasrahan dan pengakuan seorang hamba kepada Sang Pencipta. Bersyukur tidak hanya diucapkan melalui lisan, tetapi juga harus ditunjukkan melalui hati dan perbuatan. Syukur lisan diwujudkan dengan mengucapkan Alhamdulillah, syukur hati yaitu merasa rida dan meyakini bahwa segala nikmat berasal dari Allah SWT. Sementara syukur perbuatan adalah menggunakan nikmat tersebut di jalan yang diridhoi Allah, seperti menggunakan harta untuk sedekah, kesehatan untuk ibadah, atau ilmu untuk beramal saleh, jelasnya.
Beliau menambahkan, tiga pilar ini akan membentuk satu kesatuan yang utuh, dengan menyadari dan mensyukuri nikmat, seorang hamba akan lebih termotivasi untuk beribadah dengan khusyuk sebagai bentuk rasa terima kasih. Setelah bersyukur dan beribadah, kita juga harus senantiasa berdoa memohon kebaikan, menyadari bahwa semua kebaikan hanya berasal dari Allah, pungkasnya.
Selain siraman rohani, kegiatan tasyakuran ini juga dimanfaatkan pemerintah desa Bulaksari untuk menyalurkan bantuan sosial. Dengan menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD), diserahkan beasiswa bagi 84 siswa berprestasi yang tersebar di Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) negeri maupun swasta serta pemberian santunan kepada 14 anak yatim.
Rangkaian acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kyai Marhani dn dilanjutkan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) setelah istirahat kepada masyarakat kurang mampu dan lanjut usia (lansia) sebagai bentuk perhatian dan dukungan pemerintah desa terhadap kesejahteraan warga.
Liputan  :  Muhiran
Editor     :  Chy
