Cikijing, Majalengka – centralpers – Suasana khidmat menyelimuti Pondok Pesantren Nurul Barokah Kancana, Cikijing, Majalengka, Senin malam 9 September 2025. Ratusan jamaah dari berbagai kalangan memadati lokasi dalam rangka memperingati Haul 40 Hari Wafatnya KH. Endin Muhyidin (Apa NB)—pendiri dan pengasuh pesantren yang telah wafat pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Acara dimulai selepas Maghrib dengan Ataqoh Kubro sebagai bentuk khidmat dan doa kepada sang pangersa. Dilanjutkan dengan salat Isya berjamaah, kemudian acara inti berupa Tahlil Akbar, Pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW, dan Marhaban.
KH. Atep Nur Abdilah, M.Pd. selaku Pimpinan Umum Ponpes Nurul Barokah membuka sambutan dengan rasa terima kasih kepada seluruh tamu undangan. Beliau menyampaikan bahwa sosok Apa NB adalah panutan sejati dalam mendidik, membimbing, dan menanamkan nilai-nilai Islam kepada para santri dan masyarakat.
Wakil Bupati Majalengka, Bapak Dena Muhammad Ramdhan, hadir secara langsung dan memberikan sambutan penuh makna. Ia menyampaikan rasa bangganya dapat hadir, serta mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan dari keluarga besar Ponpes Nurul Barokah selama perjalanan politiknya. Ia juga mengangkat kisah Rasulullah SAW sebagai teladan, mengajak untuk meneladani sunnah beliau, salah satunya dengan membiasakan puasa Senin dan Kamis sejak dini.
Turut hadir pula Direktur BUMP Ponpes Nurul Barokah, Ust. Omang Abdul Somad, yang mendampingi Wakil bupati Majalengka beserta tokoh dewan adat dangiang rundayan talaga bapak H.Baya sepanjang acara.
Hadir pula jajaran dewan kiyai, para ustadz, alumni yang tergabung dalam HAROKAH, santri, serta jamaah bapak-bapak dan ibu-ibu dari berbagai daerah.
Haul ini menjadi momentum penuh cinta dan penghormatan kepada sosok yang telah mengabdikan hidupnya demi ilmu, akhlak, dan kemajuan umat. Semoga nilai perjuangan Apa NB terus menginspirasi generasi penerusnya. Aamiin.
Pembacaan Deba Al-Barzanji dan Simtud Durar serta Mahalul Qiyam dipimpin oleh KH. Ahmad Tuba Sukmana (Papih) dan para Dewan Kiyai, menghadirkan suasana spiritual yang menyentuh hati seluruh jamaah.
Acara dilanjutkan dengan doa khidmat oleh KH. Husni Mubarok, yang memohonkan ampunan dan kemuliaan tempat bagi almarhum Apa NB serta keselamatan dan keberkahan bagi para santri, keluarga, dan masyarakat.
Sebagai penutup yang penuh kegembiraan, Dewan Kiyai mengadakan saweran sebagai bentuk rasa syukur dan semangat kebersamaan yang menjadi ciri khas dalam setiap peringatan haul di pesantren ini.
Sumber : Agung SBI
Editor : Chy