Papan Informasi Proyek JIAT Karanggedang Lenyap, Dugaan Pelanggaran dan Upaya Tutupi Fakta Menguat

Cilacap – centralpers – Kontroversi yang menyelimuti proyek pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di desa Karanggedang kecamatan Sidareja kabupaten Cilacap memasuki babak baru. Papan informasi proyek yang menjadi bukti kunci status pengerjaan kini lenyap dari lokasi. Peristiwa ini terungkap berdasarkan pantauan dilapangan, hal ini semakin memperkuat dugaan adanya masalah serius dalam pelaksanaan proyek tersebut pada Kamis, (02/10/2025).

Hilangnya papan informasi ini terjadi hanya dua hari setelah awak media menyoroti pernyataan kontroversi kontraktor berinisial S. Kejanggalan tersebut menimbulkan spekulasi dikalangan masyarakat bahwa ada upaya sengaja untuk menghilangkan jejak informasi dan menghalangi pengawasan publik terhadap proyek yang diduga bermasalah.

Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa, kontroversi ini bermula dari pernyataan S yang mengklaim proyek tersebut berstatus swakelola. Pernyataan tersebut secara langsung membantah data yang tertera pada papan informasi sebelum hilang yang dengan jelas mencantumkan bahwa proyek dikerjakan melalui sistem kontrak aktual oleh pihak ketiga yaitu CV Jati Sunda.

Link berita terkait, klik tautan :
Proyek Menara Air di Desa Karanggedang Sidareja Molor, Status Pengerjaan Jadi Sorotan https://centralpers.press/proyek-menara-air-di-desa-karanggedang-sidareja-molor-status-pengerjaan-jadi-sorotan/

Selain hilangnya papan proyek, pantauan langsung dilapangan juga mengungkap kondisi pengerjaan yang memprihatinkan. Ditemukan penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi, seperti pemanfaatan batang pisang yang diduga kuat berfungsi sebagai pengganti pipa pembuangan air. Temuan ini mengindikasikan pengerjaan proyek yang terkesan asal-asalan dan tidak memenuhi standar teknis yang seharusnya.

Rentetan kejanggalan ini menambah daftar panjang masalah yang menyelimuti proyek JIAT tersebut. Sebagaimana diinformasikan sebelumnya, proyek ini telah menjadi sorotan akibat tidak selesainya pengerjaan sesuai tenggat waktu yang ditentukan. Keterlambatan dan carut-marut administrasi menjadi isu awal yang membuka “kotak pandora” dugaan pelanggaran lainnya.

Upaya konfirmasi untuk mendapatkan kejelasan atas berbagai temuan ini kembali menemui jalan buntu. Saat awak media mendatangi lokasi proyek, kontraktor S selaku penanggung jawab tidak berada di tempat. Ketiadaannya dilokasi ditengah sorotan tajam publik semakin mempersulit upaya untuk mendapatkan klarifikasi yang berimbang.

Hingga berita ini diturunkan, baik kontraktor S dan CV Jati Sunda maupun BBWS Citanduy belum memberikan keterangan resmi terkait hilangnya papan informasi dan temuan lainnya. Awak media maupun redaksi masih terus berupaya meminta tanggapan dari dinas terkait yang bertanggung jawab atas pengawasan proyek ini untuk memberikan penjelasan kepada publik.

Liputan  :  Muhiran
Editor     :  Chy

Exit mobile version