Belum Ada Perubahan, Pemborong RPJIT Desa Tinggarjaya Diduga Apatis Pasca Pembangunan

NEWS

Cilacap, Central Pers – Diduga ada kebohongan dilakukan oleh pemborong yang mengerjakan proyek Rehabilitasi dan Pembangunan Jaringan Irigasi Tersier (RPJIT) yang berlokasi di desa Tinggarjaya kecamatan Sidareja kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Hal tersebut dapat diketahui dari beberapa orang yang ditemui oleh awak media diwaktu yang berbeda.

R selaku pemborong ketika dihubungi awak media pada tanggal 29 Desember 2024 sekitar pukul 17.06 WIB melalui telepon WhatsApp mengatakan bahwa ia hanya sebagai subkontraktor. Namun, ada perbedaan pernyataan dirinya ketika ditemui dikediamannya pada hari Sabtu tanggal 04 Januari 2025 sekitar pukul 19.00 WIB yang menjelaskan bahwa ia hanya sebagai supplier material.

Terkait tenaga kerja yang diurus oleh seorang Kayim dari desa Bumireja kecamatan Kedungreja yang dijelaskan oleh R juga berbeda. Kayim tersebut menjelaskan bahwa semua kegiatan dilakukan oleh R, ia hanya sebatas perantara pencari perusahaan penyedia jasa dan tidak terlibat apapun, ungkapnya (06/01/2025).

Aneh, Ada Pohon Kelapa Ditengah Bangunan RPJIT Desa Tinggarjaya https://centralpers.press/aneh-ada-pohon-kelapa-ditengah-bangunan-rpjit-desa-tinggarjaya/

Keterangan Kayim tersebut sama dengan informasi yang didapat awak media dari pemilik gerobak serta pemilik rumah tempat penitipan semen. Beberapa masyarakat juga mengatakan bahwa pemborong proyek tersebut adalah R.

Selain itu, Kayim dari desa Bumireja juga menjelaskan bahwa, proyek tersebut merupakan aspirasi salah satu anggota DPRD Kabupaten Cilacap berinisial TH. Karena itu merupakan Penunjukan Langsung (Juksung), jadi dibutuhkan perusahaan penyedia jasa untuk mengerjakan, ungkapnya.

Dari keterangan diatas dapat diduga kuat bahwa R adalah tangan kanan TH yang merupakan salah satu anggota DPRD Kabupaten Cilacap. TH diduga tidak menghendaki adanya kemitraan dengan awak media, hal tersebut dapat diketahui dari contact WhatsApp awak media yang diblokir olehnya.

Perlu diketahui oleh masyarakat bahwa dilokasi kegiatan awak media juga mendapatkan informasi bahwa pemilik gerobak yang disewa oleh R merasa dirugikan. Menurut orang yang tidak mau disebutkan namanya tersebut, R menjanjikan Rp. 20.000 untuk sewa gerobak, namun kenyataannya sampai pekerjaan selesai ia hanya diberikan Rp 100.000 dengan kondisi gerobak mengalami kerusakan.

Sementara pemilik rumah yang notabene adalah wanita tua serta masuk kategori masyarakat tidak mampu dan rumahnya dijadikan tempat penitipan semen juga alat lainnya hanya diberikan Rp. 50.000, padahal tempat tinggalnya kotor serta harus dibersihkan setiap hari. Padahal, ia tidak sungkan bersama keluarga memberikan bantuan makanan kecil pada para pekerja.

Hingga artikel ini dipublikasikan, belum ada perbaikan yang dilakukan oleh R, pohon kelapa yang seharusnya ditebang masih berdiri kokoh ditengah bangunan RPJIT yang dikerjakannya. Kepala bagian Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian kabupaten Cilacap pun masih belum memberikan statement apapun.

Liputan : Muhiran
Editor    : Wakil Pimpinan Redaksi

Ikuti, sukai dan berikan komentar di TikTok Central Pers Online, klik tautan :
https://www.tiktok.com/@redaksi.centralpers?_t=8qLQn8nGCOu&_r=1

Untuk menginstal aplikasi TikTok klik tautan https://vt.tiktok.com/ZSjysWFhr/
masukkan kode undangan 72731108281

Exit mobile version